Adaptasi Ekonomi Digital, Menkominfo Harapkan Mastel Lebih Progresif

Jakarta, Kominfo – Kehadiran Unicorn Indonesia Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak serta pemain baru digital dalam bentuk start up membawa tantangan tersendiri bagi industri telekomunikasi. Selain menambah angka ekonomi digital Indonesia, juga mendorong industri telekomunikasi mengadaptasi proses bisnis yang ada.

Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyarakan pengurus dan anggota Masyarakat Telematika agar senantiasa membuat program kerja yang lebih progresif. “Siapapun pengurusnya, yang paling penting diharapkan Program Mastel yang akan dijalankan adalah program yang kekinian, fresh dan progresif,” pesannya dalam Musyawarah Nasional Masyarakat Telematika Indonesia IX Tahun 2018, di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Kamis (12/4/2018) siang.

Menteri Rudiantara mengharapkan industri telekomunikasi bisa beradaptasi dengan perkembangan ekonomi digital. “Ekonomi digital Indonesia ditargetkan paling tinggi se-Asean pada tahun 2020. Industri telekomunikasi pun akan segera disusul oleh para start-up bidang digital ini apabila tidak memiliki perubahan signifikan bisnis prosesnya,” kata

Menteri Kominfo menekankan kembali paradigma connecting the dots yang selama ini menjadi Visi kerja Mastel. Menurutnya beberapa rencana Pemerintah selaras dalam menghubungkan titik-titik wilayah Indonesia yang belum terkoneksi dengan internet. Kebijakan yang dimaksud adalah backbone broadband Proyek Palapa Ring sampai High Throughput Satellites (HTS) yang akan segera diimplementasikan melalui KPBU akhir tahun ini.

“Kita punya rencana pita lebar dari PPI (Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika) yang kita coba implementasi secepat mungkin. Backbone Broadband yang secara bisnis tidak visible, Pemerintah bantu hingga saat ini Paket Barat telah selesai,” jelasnya.

Menteri Rudiantara mengilustrasikan paradigma masyarakat Indonesia yang harus mulai diubah sejak di bangku sekolah. Menurutnya murid sekolah SD, SMP, maupun SMA selama ini diajarkan teori untuk dihafal. Ke depan mereka harus diberikan contoh kasus untuk dipecahkan dan dicarikan solusi dengan mesin pencari internet. Pemerintah pun akan terus mendorong pembangunan infrastruktur yang progresif demi mewujudkan cita-cita ini.

“Nantinya dengan High Throughput Satellites, kecepatannya bisa sampai 10 MBps. Seperti 5 tahun lalu kita bilang 2 MBps, kalau sekarang kan pada komplain dibilangnya lemot,” tambahnya.

Selain itu, dalam bidang layanan publik akan diberlakukan online single submission untuk mereformasi sistem administrasi di Indonesia. Dalam bidang kesehatan (Medical Report) hingga perizinan yang terintegrasi dari pusat ke daerah. Menteri Rudiantara menyebut hal itu sebagai leapfrog dari pemerintahan yang terus mendorong pembangunan perekonomian digital.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengapresiasi Munas Mastel tahun 2018 yang mengambil topik perubahan ke arah digital. “Keuntungan platform digital yaitu munculnya model-model bisnis baru tidak lepas dari kemampuan para inovator untuk merancang strategi lewat platform digital,” tutur nya sebelum meresmikan pembukaan Munas Mastel ke-9.

Dalam kesempatan yang sama, hadir Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Farida Dwi Cahyarini bersama Direktur Jenderal SDPPI Ismail dan berbagai stakeholder lainnya seperti Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud Ananto Kusuma Seta, dan Ketua Umum Mastel periode 2015-2018 Kristiono.

Sumber

Adaptasi Ekonomi Digital, Menkominfo Harapkan Mastel Lebih Progresif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *