Geopark Pongkor Menuju Geopark Nasional

Geopark Pongkor yang berada di wilayah bagian barat Kabupaten Bogor terus bersolek. Setelah resmi menjadi Geopark lokal Kabupaten Bogor, kini bersiap menjadi Geopark Nasional dan UNESCO Global Geopark (UGG). Hal ini dikatakan Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah saat acara Penilaian Kenaikan Status Dan Evaluasi Geopark Nasional tahun 2018 di Hotel Saripan Pasific Jakarta (23/10).

Di hadapan tim penilai, Syarifah menjelaskan, beberapa kecamatan yang termasuk pada wilayah geopark berada di kuadran ketiga yang PDRB nya rendah, IPM nya rendah, kantung kemiskinan nya tinggi dan angka pendidikan rendah.

“Maka nilai-nilai positif geopark diharapkan dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat sekitar. Konsep geopark ini mulai kami sosialisasikan pada kegiatan Musrembang sebagai konsep alternatif untuk membangun ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Menurut Syarifah, kami sudah menyusun roadmap untuk mengukur apakah yang kita lakukan sudah sesuai dengan kerangka acuan. “Kami belajar pada Geopark Ciletuh, dan kami sudah mempersiapkan diri menjadi UNESCO Global Geopark,” terangnya.

Ia menambahkan, untuk pengembangan masyarakat, masyarakat Pongkor yang tadinya bermata pencaharian gurandil atau penambang emas ilegal, kini sudah mulai beralih menjadi pelaku-pelaku di geopark. Bahkan masyarakat membuka sendiri akses jalan agar lebih mudah mengakses geopark pongkor.

Sementara itu ahli bidang pengembangan kawasan geopark dan Ketua Tim Percepatan Pengembangan geopark Kementrian Pariwisata, Yunus Kusumabrata mengatakan, Pemerintah Daerah adalah ujung tombak dalam membangun geopark, kalau pemerintah lambat maka lambat pula pembangunan geopark.

“Pengusul geopark nasional harus melengkapi dokumen dosier dengan format dan evidence atau data pendukung yang sesuai. Hari ini kita sudah menerima delapan calon geopark nasional. Ini menunjukan respon bupati,  walikota dan gubernur untuk membangun geopark sudah meningkat,” papar Yunus.

Yunus menambahkan, hari ini adalah tahapan presentasi dan verifikasi. Ini adalah langkah yang harus dilalui sebelum akhirnya disusul terbitnya Perpres mengenai geopark nasional. Insyaallah pada bulan november pengumuman atau keputusan ini terbit.

“Presentasi dilakukan oleh PIC yang ditunjuk oleh kepala daerah atau bisa juga dilakukan langsung oleh kepala daerah masing-masing. Selanjutnya jika diperlukan sambil menunggu pengumuman keputusan kenaikan status, tim pnilai bisa melakukan verifikasi ulang ke lapangan.

Yunus menegaskan, sukses geopark itu ditentukan oleh kelembagaan yang dibangun. Yang terpenting visibilitas sebuah geopark harus tampak. Konservasi, pendidikan dan kemitraan yang baik menjadi ukuran bagaimana sebuah geopark menjadi sempurna.

“Selanjutnya, harus ada sinergitas antara pemerintah, badan pengelola dan masyarakat. Agara pembangunan geopark ini berkelanjutan dan memberikan manfaat sebanyak banyaknya untuk masyarakat,” tandasnya.

Acara penilaian kenaikan status dan evaluasi geopark nasional dihadiri 16 tim penilai yang diketuai Dr.Ir.Yunus Kusumabrata, M.Sc., sebagai pengarah yakni Dr.Ir.Safri Burhanuddin, DEA ahli geologi yang juga Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim. Ir.Rudi Suhendar, M.Sc, Ahli geologi dan Kepala Badan Geologi. Ir.Rizki Handayani Muatafa, MBTM, ahli bidang pariwisata dan Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan.(Rido/Mey/Agung/Diskominfo)

Geopark Pongkor Menuju Geopark Nasional
Tag pada:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *