CIBINONG - Penasehat Militer Republik Indonesia pada Perwakilan Tetap Pemerintah Republik Indonesia di markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) New York, Amerika Serikat, Brigadir Jenderal TNI Fulad menegaskan, Indonesia hampir selalu excellent dalam menyelesaikan misi-misi perdamaian yang ditugaskan oleh PBB. Hal ini dikatakannya saat berdialog secara langsung di program Bogor Bicara, Radio Tegar Beriman (Radio Teman) 95.3 Fm, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor, Selasa (11/2).
“Markas PBB selalu memberikan penghargaan pada prajurit Indonesia yang bertugas di lapangan, mereka memberikan apresiasi yang besar terhadap Indonesia atas kinerjanya bahwa hampir semua misi kita lakukan dinyatakan selesai secara sempurna,” tandasnya.
Salah satu misinya, lanjut Fulad, yakni di perairan Libanon, kita tau di sana ada laut merah dan laut mati yakni perairan yang memungkinkan adanya penyelundupan senjata illegal, bahan peledak illegal dan yang lainnya. Oleh sebab itu PBB mengutus salah satunya Indonesia untuk bertugas di perairan tersebut. Indonesia termasuk yang dilengkapi dengan helikopter untuk pemantauan dan tugas itu sampai saat ini sudah dilaksanakan dengan baik. Indonesia memiliki peran dan sumbangsih yang besar menjaga kedaulatan laut yang ada di perairan Libanon.
“Tidak semua negara punya military advisor yang terlibat di komite. Saya bersyukur Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB. Dan salah satu yang menjadi instrumen terpilihnya adalah keberadaan pasukan perdamaian kita, jadi keberadaan pasukan kita sangat menentukan hal ini,” tambahnya.
Saat ini, tambah Fulad, prajurit kita seluruhnya ada sekitar 3000 lebih personel dan sekarang dalam posisi delapan besar. Sejak tahun 2017 hingga 2019 kita menabah 1000 prajurit. Termasuk diantaranya prajurit perempuan.
“Jumlah prajurit perempuan pun bertambah, hal ini berdasarkan kebutuhan United nation (UN) yang membutuhkan mereka dalam hal-hal kemasyarakatan. Prajurit perempuan perannya begitu besar karena tujuan utama kita di negara berkonflik adalah untuk melakukan pendekatan bukan bertempur”, jelasnya.
Kemudian yang terakhir, Fulad mengatakan, hampir 100 persen pasukan kita diterima dengan baik oleh masyarakat lokal. Kita mampu merebut hati dan simpati rakyat di negara berkonflik. Tentara kita disana juga dibekali dengan keilmuan pertanian, pariwisata dan lain-lain yang bisa diberikan atau ditularkan kepada masyarakat di negara berkonflik. Prestasi inilah yang terus saya minta dipertahankan oleh para pasukan perdamaian kita yang berada di misi perdamaian PBB.(RIDO/MEY/DISKOMINFO)