Bupati Bogor Dampingi Menteri PUPR dan Kepala BNPB Tinjau Lokasi Bencana di Kecamatan Sukajaya
05-01-2020
27
Sukajaya - Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjend Monardo didampingi Bupati Bogor Ade Yasin meninjau lokasi bencana alam banjir bandang dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Minggu (5/1/2020).
Presiden ingin akses desa yang tertutup longsor segera dibuka.
“Bapak Presiden memberikan instruksi kepada kami untuk melakukan berbagai upaya agar secepatnya akses ke desa-desa yang terisolir segera terbuka sehingga bantuan dapat segera disalurkan,” kata Letjend Doni Monardo.
Ia menambahkan, hasil pantauan pihaknya dan Kementerian PUPR terdapat enam desa yang masih terisolir. “Ada enam desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolir akibat jalan tertutup longsor. Keenam desa tersebut adalah Desa Kiarasari, Desa Kiara Pandak, Desa Urug, Desa Cisarua, Desa Cileuksa dan Desa Pasir Madang,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan memindahkan seseorang dari tempat kelahirannya bukan perkara mudah. “Perlu diketahui memindahkan seseorang dari tempat tinggalnya, kampung halamannya bukan perkara mudah, tapi saya himbau kepada masyarakat, kalau memang daerahnya sudah dianggap rawan bencana, lebih baik pindah ketempat yang resiko bencananya kecil,” kata Basuki.
Lebih lanjut, untuk membuka akses jalan yang terkena banjir dan longsor, sejak kemarin Kementerian PUPR sudah mengirimkan alat berat. “Sesuai arahan Pak Presiden kita telah kirimkan alat berat ke lokasi yang terkena bencana di Kecamatan Sukajaya, yaitu 6 execavator, 1 loader dan 1 buildozer,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Bupati Bogor Ade Yasin menuturkan, untuk desa yang terisolasi bantuan diberikan secara manual karena akses jalan yang masih tertutup. “Untuk desa yg masih terisolasi, kita memberikan bantuan dengan manual, bisa dilihat kan tadi masyarakat dan petugas bergotong royong, semuanya dilakukan dengan jalan kaki, naik-naik ke tebing, kekhawaturan pasti ada tapi kita lebih khawatir lagi kalau masyarakat disana kelaparan. Agar desa yg terisolasi tidak kelaparan dan bantuan tersalurakan secepatnya, salah satu caranya dengan manual ini seperti yang tadi saya bilang,” tutur Ade Yasin.
Terkait titik bencana, Ade pun mengatakan ada sekita 57 titik bencana di Kabupaten Bogor. “Sekitar 57 titik yang terkena bencana di Kabupaten Bogor, ada yang harus direlokasi tapi ada juag yanv tidak. Kiat juga sedang berkordinasi dan memilah milih mana daerah yang terkena bencana dengan skala berat, sedang ringan,” pungkasnya. (Derima / Edwan / Diskominfo Kab. Bogor)