Cibinong - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bogor dalam rangka pembahasan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru Kabupaten Bogor Barat, anggota komisi DPRD Provinsi Jawa Barat diterima secara langsung oleh Bupati Bogor, Ade Yasin, bertempat di Ruang Serbaguna 1, Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, pada Rabu (26/8).
Bupati Bogor, Ade Yasin menilai Kecamatan Rumpin lebih layak menjadi ibu kota Bogor Barat, ketimbang Kecamatan Cigudeg. Melihat beberapa kali Kejadian bencana alam tempo hari, dan hasil kajian geologis Cigudeg merupakan wilayah yang rawan pergeseran tanah.
Adapun Rumpin merupakan wilayah yg sangat strategis, faktor alam, dan faktor-faktor pendukung lainnya menjadi alasan kuat ketertarikan Ade akan Kecamatan Rumpin.
"Secara faktor kondisi geografis, Kecamatan Rumpin miliki letak yang sangat strategis, yang menjadikan Rumpin sangat potensial untuk menjadi kawasan unggul di Bogor Barat nanti," katanya.
Dari sektor kondisi alam, kecamatan Rumpin memiliki dua setu alami dengan total luas 2,7 hektar, dan sejumlah mata air alam yang berfungsi sebagi tempat resapan air, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan sektor pertanian.
"Daerah ini juga memiliki potensi sumber daya alam batu andesit terbaik dan terbesar di Indonesia. Perusahaan eksplorasi Holcim dan Waskita adalah bagian dari puluhan perusahaan tambang mineral yang melakukan eksplorasi di wilayah Rumpin ini," ucapnya.
Di Kecamatan Rumpin juga terdapat Markas Komando Detasemen Bravo Pasukan Khas (Satkes Den Bravo Paskhas) TNI, Pusat Teknologi Penerbangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan dan Balai Diklat Kehutanan.
Ade bertutur, Rumpin secara terminologi bebas dapat dimaknai sebagai rumah pimpinan, atau sarumpun sapimpinan, yang memiliki arti satu kepemimpinan.
Atas dasar-dasar itulah kami Pemkab Bogor berpandangan, Kecamatan Rumpin merupakan wilayah yang tepat untuk dijadikan calon ibu kota Kabupaten Bogor Barat," ucapnya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, rencana pembentukan Kabupaten Bogor Barat sudah sejak lama diusulkan. "Sekitar tahun 2000' pembentukan Kabupaten Bogor Barat bukan hanya didasari atas keinginan, melainkan lebih dikarenakan pada kebutuhan agar pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, bisa merata dan lebih efektif," tuturnya.
Bupati Bogor berpesan, pengembangan wilayah seyogyanya memperhatikan potensi sumber daya yang dimiliki. Baik dari segi sumber daya manusia, sumber daya alam, ekonomi sosial budaya, kependudukan, luas daerah, pertahanan dan keamanan. "Sehingga daerah tersebut benar-benar mampu menjadi daerah otonomi, dan tujuan pemekaran untuk meningkatkan pelayanan, kebutuhan, dan kesejahteraan masyarakat, dapat tercapai," pesannya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Sadar Muslihat mengatakan, pihaknya tak ingin banyak komentar mengenai hal tersebut. Meski begitu, ia meminta agar semua berkas persyaratan dan kajian dapat dipenuhi.
Meksi begitu, pihaknya ingin jika kajian calon ibukota Bogor Barat dilakukan secara independen dan diawasi dengan seksama. Ia juga meminta agar semua persiapan dilakukan dengan segera. Agar kelak jika moratorium dicabut, Bogor Barat bisa langsung menyongsong pemekaran tersebut.
"Yang terpenting kajian ibu kota harus dilakukan secara independen dan diawasi. Persyaratan dan lain sebagainya juga mesti sudah siap, meski belum ada kabar moratorium bakal dicabut. Kalau soal ibu kota, kita serahkan kepada kajiannya," tutupnya. (Andi/Diskominfo Kabupaten Bogor)