Bupati Bogor Instruksikan Jajarannya Tangani Chikungunya
09-07-2019
37
Bupati Bogor, Ade Yasin mengintruksikan kepada seluruh kepala Puksesmas se-Kabupaten Bogor agar para petugas Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2BB) dan surveilans serta petugas Kesling dan Promkes meningkatkan kewaspadaan dini penyakit chikungunya yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, sehubungan dengan perubahan musim yang dapat menimbulkan tempat tempat perindukan nyamuk dan berpotensi terjadinya peningkatan kasus penyakit chikungunya, maka diperlukan langkah langkah strategis dan teknis sebagai upaya antisipasi terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit chikungunya agar masyarakat khususnya masyrakat Kabupaten Bogor tidak terjangkit virus tersebut.
“saya minta kepada petugas kesehatan aktif dan melakukan penanganan kasus chikungunya sesuai dengan prosedur yang berlaku sesuai dengan peraturan yang ada dan segera melakukan koordinasi dengan Dinkes dengan melaporkan kasus yang ditemukan,”ujarnya.
Ia juga menegaskan kepada petugas Kesling dan Promkes di puskesmas se Kabupaten Bogor agar mengaktifkan kader jumantik untuk melaksankan pemeriksaan jentik berkala minimal 20 rumah/hari/RW terutama untuk daerah endemis, mendorong pelaksanaan PSN di wilayah yang memiliki ABJ rendah dan melaporkan lokasi serta volume kegiatan di wilayah puskesmas.
“Untuk petugas promkes agar memanfaatkan forum-forum yang ada wilayahnya untuk melaksanakan sosialisasi upaya pencegahan dan penanganan kasus chikungunya baik secara langsung maupun tidak langsung,”tegasnya.
Selain itu, Ade Yasin juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit chikungunya.
“kita telah melakukan upaya promotif artinya penyuluhan pada masyarakat agar menjaga lingkungan dan berprilaku sehat dan menganjurkan berobat ke puskesmas terdekat selanjutnya upaya preventif yakni pemberantasan sarang nyamuk PSN melalui gerakan 3M (Menguras, menutup dan mendaur ulang), penyelidikan epidemiologi, pemberian larvasida dan pengasapan,”katanya.
Selain itu, menurut Bupati Bogor adapun upaya kuratif yakni membuka posko kesehatan Desa Pasarean dan pelayanan di Puskesmas, kunjungan ke rumah penderita oleh petugas puskesmas, kemudian rehabilitatif yaitu kontrol penderita ke layanan kesehatan.
“kita akan membuat surat edaran ke seluruh puskesmas dalam rangka peningkatan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus penyakit chikungunya, mengaktifkan kader jumantik baik di rumah dan tempat tempat umum serta berkoordinasi dengan lintas sektor terkait, dan tim investigasi telah melakukan kunjungan ke rumah korban chikungunya”ujarnya. (Andi/Diskominfo Kabupaten Bogor)