Cegah Perpecahan, Bupati Apresiasi Delapan Pesan
16-05-2019
27
Cibinong – Bupati Bogor Ade Yasin mengapresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan Multaqo Ulama sebagai perwujudan komitmen bersama untuk membangun kehidupan beragama yang berkualitas di Kabupaten Bogor, hal tersebut ia sampaikan saat acara Multaqo atau Pertemuan Ulama, Habaib, Pimpinan Pondok Pesantren dan Cendekiawan Muslim se-Kabupaten Bogor di Gedung Tegar Beriman, Kamis (16/5).
“Bangsa ini baru saja melewati proses panjang dari kontestasi politik pemilu 2019, Jelang pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019, muncul kekhawatiran terjadinya perpecahan. Pasalnya, saling klaim kemenangan, terutama dalam konstestasi pemilihan presiden, telah ramai di kalangan masyarakat. Inilah yang kemudian ditengarai sebagai pemicu perpecahan,” ujar Ade Yasin.
Ade mencontohkan, dia dengan Wakil Bupati Iwan Setiawan memiliki afiliasi berbeda dalam Pilpre 2019. Ade Yasin dari PPP condong ke paslon nomor urut 01, sementara Iwan dari Gerindra tentu berafiliasi pada 02.
"Saya dengan Pak Iwan saja bisa berdampingan, harmonis. Kenapa sih masyarakat tidak bisa. Multaqo ini menjaga kebersamaan, khawatir perbedaan pendapat memicu sesuatu yang tidak diinginkan," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor KH Mukri Aji mengatakan forum multaqo sebagai upaya mempererat tali ukuwah dan silaturahmi. “Forum Multaqo ini juga sebagai upaya mempererat tali ukhuwah dan bersilaturahmi di antara ulama, habaib, pimpinan ponpes dan cendekiawan muslim sebagai anak bangsa," kata Mukri Aji.
Forum Multaqo ini tidak ada nuansa politis melainkan untuk meluruskan perbedaan pendapat di tengah masyarakat
Berikut 8 Pernyataan Forum Multaqo Kabupaten Bogor :
1. Menegaskan kembai bahwa NKRI adalah bentuk Negara yang sesuai dengan Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin dan Pancasila adalah dasar Negara dan falsafah bangsa yang sudah final.
2. Bahwa para Pasangan Capres/Cawapres yang berkontestasi pada Pilpres 2019 adalah putra-putra terbaik bangsa, apapun hasil pemilu nanti akan menghasilkan pasangan pemimpin terbaik bagi bangsa yang tidak lepas dari takdir dan rencana yang diganiskan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus tawakal serla tetap menjaga Ukhuwah Islamiyah.
3. Dalam rangka menghormati bulan suci Ramadhan, mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya Umat Islam untuk meningkatkan ketaqwaan, ukhuwah Islamiyah, dan menahan diri dari segala bentuk tindakan yang dapat menimbulkan konflk dan perpecahan.
4. Mengingatkan kembali, bahwa di bulan suci Ramadhan ini, segala perbuatan provokatif dalam upaya memecah belah umat menyebar Ghibah, Fitnah, Hoax dan ujaran kebencian merupakan dosa besar yang dilarang keras oleh agama, sehingga umat Islam wajib menghindarinya.
5. Mengapresiasi Komisi Pemihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang telah menyelenggarakan dan mengawasi Pemilu 2019 sehingga dapat berjalan dengan baik, aman, damai, jujur dan adil, serta berbelasungkawa dan turut prihatin atas meninggalnya ratusan 'pahlawan demokrasi' yakni para petugas KPPS pengawas Pemilu yang gugur dalam menunaikan tugas.
6. Mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya Umat Islam untuk menerima dan menghormati hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang sah sesuai undang-undang.
7. Mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya Umat Islam untuk menjaga kondusifitas dan menolak adanya pengerahan massaldemonstrasi terkait hasil keputusan KPU, terlebih pada saat bulan puasa dimana kita harus menahan diri dari hawa nafsu. Apabila terdapat keberatan terhadap hasil keputusan KPU, agar ditempuh secara konstitusional sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
8. Melakukan sosialisasi terhadap hasil Multaqo ini di berbagai forum secara berkelanjutan, agar tercipta sinergitas antar ulama, habaib, pimpinan pondok pesantren dan cendekiawan musim bersama seluruh masyarakat. (Derima / Edwan / Diskominfo)