Kominfo Perkuat Fasilitasi untuk Kembangkan Inovasi Digital
22-02-2019
33
Jakarta, Kominfo - Pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika sekarang ini tengah berubah dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Bahkan melalui kebijakan fasilitasi, akan berupaya mempercepat digitalisasi di seluruh Indonesia.
"Peran pemerintah kalau tadinya kita berorientasi kepada regulasi, tetapi sekarang kami melakukan relaksasi regulasi yaitu penyederhanaan. Hampir semua regulasi di Kominfo. Perizinan online sudah kita lakukan melalui OSS, kemudian juga penyederhanaan dalam sertifikasi," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti dalam Indonesia Digital Innovation Award 2019 di Jakarta, Jumat (22/02/2019) malam.
Menurut Sekjen Niken, saat ini pemerintah cenderung memberikan fasilitas-fasilitas atau memfasilitasi. "Kami sebagai fasilitator/kebijakan keberpihakan bahwa Kementerian Kominfo membangun Tol Langit. Tadi pagi kita sangat bersyukur pada pukul 08.45 Waktu Indonesia Barat, satelit milik Indonesia masuk ke dalam orbit bumi. Dengan Satelit Nusantara 1 ini, akan bisa menyambungkan kantor desa, Puskesmas, kemudian juga sekolah di daerah 3T," jelasnya.
Bahkan melalui kebijakan fasilitasi, akan berupaya mempercepat digitalisasi di seluruh Indonesia. "Tidak hanya kota-kota besar, karena selama ini hanya di kota-kota besar saja. Karena itu dengan adanya satelit ini tentunya digitalisasi di Indonesia akan lebih dipercepat. Kemudian juga pemerintah mendorong tumbuhnya startup digital," ungkap Niken.
Untuk mempercepat pertumbuhan start up digital, Kementerian Kominfo menggelar Program 1000 startup digital. Selain itu, Kementerian Kominfo juga mendorong upaya pembentukan unicorn.
"Perkembangan-perkembangan dari 1000 startup ini, kita mendorong dengan adanya Nexticorn. Nexticorn itu startup yang kita support agar menjadi Unicorn. Apa yang kami lakukan bahwa pemerintah itu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif sebagai salah satu penggerak roda perekonomian Indonesia," jelas Niken.
Menurut Niken, upaya digitalisasi tidak hanya melalui Program 1000 stratup digital, melainkan juga dikembangkan dengan mendorong adanya UMKM go online.
'Target sampai dengan tahun 2019 ini adalah 8 juta UMKM go online. Kita membuat gerakan Ayo UMKM go digital! Kami ke daerah-daerah datang ke pasar-pasar, datang ke sentra-sentra industri untuk mengadakan pembimbingan agar mereka masuk ke dalam online," ungkapnya seraya menunjukkan saat ini sudah tercapai melebihi target lebih dari 9 juta UMKM sudah masuk ke dalam marketplace.
"Jadi ini adalah kerja besar marketplace yang didorong oleh pemerintah, kerja bersama antara pemerintah dan marketplace. Yang kita (Kominfo) lakukan adalah UMKM ini ada untuk petani, ada untuk nelayan, dan untuk para pedagang," tambah Sekjen Kominfo.
Dalam momentum penghargaan terhadap inovasi digital perusahaan Indonesia yang digelar Warta Ekonomi itu. Sekjen Kementerian Kominfo juga menjelaskan upaya penyederhanaan layanan publik di lingkungan Kementerian Kominfo. Efisiensi itu menurutnya ditujukan agar mempermudah iklim usaha bidang komunikasi dan informatika.
"Tahun ini kami juga membuka digitalent, beasiswa pelatihan bagi anak muda agar menjadi tenaga terampil di bidang digital. Ada beberapa materi pelajaran yaitu artificial inteligent, kemudian big data analysis, cloud computing, coding program, digital bisnis, robotika dan IoT atau Internet of Thing," ungkap Sekjen Kominfo.
Menurut Sekjen Niken, pelatihan yang digelar dengan kerja sama universitas terkemuka di Indonesia dan perusahaan teknologi global itu merupakan upaya menyiapkan sumberdaya manusia Indonesia di era digital.
"Pemerintah khususnya kominfo betul-betul bekerja keras untuk mendorong pertumbuhan inovasi khususnya menyongsong digital 4.0," tandasnya.
Sumber