Nurhayanti : “Kabupaten Bogor Harus Bersih Narkoba dan Radikalisme”
24-10-2018
34
Dihadapan Kepala Desa/Lurah, Babinsa, Bhabinkabtinmas dan perwakilan Puskesmas se Kabupaten Bogor, Bupati Bogor Hj. Nurhayanti menuturkan bahwa dirinya menyambut baik dan mendukung penuh program Desa Bersinar (Bersih Dari Narkoba) melibatkan peran mereka, yang di gagas Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan . Hal tersebut dikatakan Nurhayanti, ketika membuka kegiatan Optimalisasi program P4GN serta Pemahaman Tentang Paham Radikalisme melalui Peran 3 Pilar, di Gedung Tegar Beriman, Rabu (24/10). Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolda Jawa Barat, Kepala BNN Provinsi Jawa Barat, Danrem 061 Surya Kencana, Direktur Pencegahan BNPT dan Forkompimda Kabupaten Bogor.
“Saya selaku Bupati Bogor menyambut baik dan mengapresiasi program ini, karena ini sejalan dengan komitmen Pemkab Bogor dalam upaya melaksanakan pencegahan dan pemberantasan narkoba serta paham radiklaisme. Oleh karena itu kita siap bekerjasama dengan BNN, BNPT, TNI/Polri, untuk bersama-sama memberantas narkoba serta radikalisme mulai dari desa, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor,” tutur Nurhayanti.
Nurhayanti juga berpesan kepada seluruh Kepala Desa di wilayah Kabupaten Bogor untuk segera melakukan sinergi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai pembina dan penyuluh masyarakat di Desa, agar nantinya dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesadaran hukum, baik dalam konteks penyalahgunaan narkoba maupun kaitannya dengan radikalisme.
“Sebagai bentuk nyata komitmen kita, Saya perintahkan seluruh Kepala Desa yang hadir di sini untuk segera melakukan koordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkabtimas agar dapat meminimalisasi atau bahkan mencegah kasus-kasus narkoba dan radikalisme di wilayahnya masing-masing. Gandeng MUI dan alim ulama untuk melakukan deteksi dini dan penghentian perkembangannya. Puskesmas juga harus berperan lebih aktif dan proaktif memaksimalkan perannya sebagai pembangunan kesehatan. Mudah-mudahan wilayah Kabupaten Bogor bersih dari narkoba dan paham radikalisme,” ujar Nurhayanti.
Sementara itu Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi mengatakan, bahwa paham radikalisme dan penyalahgunaan narkoba adalah sesuatu yang membahayakan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pencegahan harus dilakukan mulai dari tingkat bawah (Desa/Kelurahan) untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya sikap dan perilaku masyarakat yang anti penyalahgunaan narkoba dan paham radikal.
“Narkoba itu bisa merusak mental bangsa, dia bisa menghancurkan generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas. Begitu juga dengan radikalisme yang dapat memecah belah kesatuan dan persatuan, bahkan dengan teknologi yang ada sekarang tanpa bertatap muka, masyarakat bisa terpengaruhi oleh paham yang membahayakan ini,” terang Agung.
Agung juga mengapresiasi dukungan Bupati Bogor yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Dirinya berharap Kabupaten Bogor yang juga menjadi wilayah hukum Polda Jawa Barat bisa menjadi Pilot Project atas keberhasilan program ini. (OCKY/DIKO/DISKOMINFO)