Cibinong-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, bersama Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test massal di Pasar Cibinong, Rabu (17/6).
Dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, terlihat antusiasme masyarakat yang ingin mengikuti tes ini sangatlah tinggi, terlihat dari penuhnya kursi hingga antrean yang cukup panjang sebelum memasuki lokasi tes.
Informasi yang dihimpun, BIN meyediakan sekitar 1.000 unit dengan menyasar para pedagang dan pengunjung pasar. Bahkan, jika dari hasil rapid test menunjukkan hasil reaktif, maka akan langsung dilakukan tes swab.
Bupati Bogor, Ade Yasin ingin kondisi ini tak terjadi di pasar-pasar lain sehingga tes massal penting untuk terus dilakukan.
“Kita khawatir seperti itu, makanya kita dengan cepat melakukan tes dan mendapat respon dari BIN sehingga terlaksana,” terangnya.
Dirinya berharap, upaya bersama ini dapat menurunkan angka positif corona, khususnya di Kabupaten Bogor. Selain Pasar Cibinong, masih ada 30 pasar lagi yang perlu dilakukan tes massal untuk mengetahui kondisi sebaran virus corona.
“Mudah-mudahan dengan upaya bersama ini kita bisa menurunkan angka positif dengan traking yang cepat. Hari ini kita dapat bantuan 1.000 tes rapid dan swab, semoga dimaksimalkan sebaik-baiknya oleh pedagang pasar maupun di sekitar pasar,” harap Ade Yasin.
Sementara itu, Staf Khusus Kepala BIN, Mayor Jenderal TNI (Purn) Neno Hermiano mengatakan, pada pelaksanaan Rapid Test kali ini BIN menyediakan 1.000 rapid dan Swab untuk melakukan tes kepada warga yang ada di Pasar Cibinong.
“Jatah kita hri ini 1.000, kemudian ini terbuka untuk umum. Artinya diutamakan untuk masyarakat yang ada dipasar maupun masyarakat sekitaran pasar,” katanya kepada wartawan dilokasi.
Menurut Mayor Jenderal TNI (Purn) Neno Hermiano, BIN melakukan rapid test secara bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk mendeteksi dan berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kemudian kalau nanti animo masyarakat tinggi rapid tes, kita akan lanjutan sampai tiga hari. Tujuannya semaksimal mungkin untuk mengentaskan ada klaster baru atau tidak seperti pasar, stasiun atau rumah susun,” tutupnya. (Andi/Diko/Novando/Diskominfo Kabupaten Bogor)