Ciawi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar pemeriksaan rapid test secara acak di sejumlah titik pada lokasi tempat wisata di kawasan Puncak kepada para wisatawan pada Kamis (29/10).
Kasatpol PP) Kabupaten Bogor, Agus Ridho menjelaskan, orang-orang yang wajib mengikuti rapid dipilih secara acak, meski ada prioritas yakni mereka yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
"Tapi bukan yang tidak pakai protokol kesehatan saja. Intinya secara acak, terutama yang datang dari luar Bogor. Untuk memastikan Puncak aman dari penyebaran Covid-19," jelas Agus.
Dia berharap, dengan rapid test massal ini, orang yang datang ke Puncak bisa dipastikan bebas dari paparan Covid-19. "Tujuannya kan itu. Karena kita juga tetap melakukan pengawasan di wilayah lain. Tidak hanya di Puncak," tegas Agus.
Dia juga menghimbau, masyarakat untuk menahan diri tidak berlibur di luar rumah. "Di Puncak saat ini, ada peningkatan volume kendaraan. Kami imbau, masyarakat jika tidak terpaksa sekali, lebih baik menahan diri dan cukup di rumah saja," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Dedi Syarif mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, mendapat bantuan 2.000 alat rapid test (tes cepat) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk digunakan selama libur panjang kali ini. Pemeriksaan pun disebar dengan target objek pemeriksaan dipilih secara acak.
"Hari ini ada 1.000 alat yang kita pakai. Alat ini disebar di Simpang Gadog, Megamendung dan objek wisata Telaga Warna," kata
Pada awalnya, Pemkab Bogor hanya menyiapkan 1.000 unit alat rapid test. Namun, pada Rabu (28/10) malam, Pemprov Jabar mengirimkan bantuan 2.000 alat rapid tambahan kepada Pemkab Bogor.
"Baru datang alatnya dari Pemprov Jabar. Akan kita gunakan selama libur panjang ini sampai hari Minggu. Karena kita antisipasi arus balik di akhir pekan ini," kata Dedi Syarif.
Selain rapid, Dinkes Kabupaten Bogor, juga menyiapkan 9 petugas swab. Karena jika hasil rapid test ternyata ada yang dinyatakan reaktif, maka akan langsung dilakukan tes swab dan diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
"Di Cisarua kan kita target sasarannya 400 alat itu di Telaga Warna. Kemudian di Megamendung 200 alat dan di Ciawi 200 alat. Mudah-mudahan tidak ada yang reaktif atau positif," ungkapnya. (Andi/Diskominfo Kabupaten Bogor)