CIAWI-Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor lakukan latihan Manajemen Tanggap Daarurat Bencana (MTDB) di Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi selama satu minggu (11-17/10). Latihan melibatkan Korps Sukarela (KSR), SIBAT, Perwakilan PMI Kecamatan Rawan Bencana, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TAGANA, Dinas Kesehatan, Forum PRB dan unsur masyarakat. Kegiatan dibuka oleh Wakil Ketua PMI Kabupaten Bogor Zaenal Syafrudin.
“Kerawanan bencana di beberapa wilayah Kabupaten Bogor merupakan tantangan bagi PMI. PMI dituntut untuk dapat menjadi organisasi yang kreatif, tanggap, siap siaga dan antisipatif terhadap kemungkinan kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang, terutama masyarakat yang rentan terhadap resiko bencana,” terang Zaenal.
Zaenal menambahkan, PMI Kabupaten Bogor memerlukan pelatihan MTDB untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan tanggap darurat bencana di wilayah kabupaten Bogor. Mampu mengidentifikasi kendala dan permasalahan dalam setiap penanganan operasi bencana di Kabupaten Bogor yang pernah dilaksanakan. Mengidentifikasi solusi-solusi strategis untuk menghadapi segala kendala yang muncul di lapangan. Selama proses operasi tanggap darurat bencana dengan peningkatan kapasitas markas dan SDM dalam MTDB.
“Diharapkan dengan pelatihan ini, peserta dapat memahami MTDB PMI. Peserta dapat melakukan kesiapsiagaan terhadap bencana di wilayahnya terutama relawan yang ada di sekitar wilayah program. Relawan PMI lebih tanggap dan terstruktur dalam memberikan pelayanan respon bencana sesuai juklak PMI. Selanjutnya dapat membuat rencana operasi yang matang dan baik, memiliki kemampuan manajerial yang baik dan mampu mengorganisir kegiatan masyarakat yang terkait pengurangan resiko bencana,” jelasnya.
Kegiatan MTDB tingkat Kabupaten Bogor dilaksanakan selama tujuh hari, dilanjutkan dengan simulasi tanggap darurat bencana. Materi akan disesuaikan dengan kurikulum standar PMI, metode pelatihan yang digunakan 30 persen teori dan 70 persen. Antara lain sharing, tanya jawab interaktif, diskusi, role play, penugasan dan metode-metode lain yang bisa digunakan sesuai kebutuhan saat pelaksanaan.(Rido/Diko/Diskominfo)