Pemkab Bogor Terima Penghargaan IGA

Cibinong- Pada Penghujung akhir tahun 2017, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menerima penghargaan Innovative Government Award (IGA), penghargaan tersebut diberikan kepada Pemerintah Daerah yang melakukan inovasi dalam rangka memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemberian penghargaan tersebut di serahkan secara langsung Kepada Bupati Bogor, Hj. Nurhayanti oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo, bertempat di Puri Agung Convention Center Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Senin(18/12).

Bupati Bogor,Hj. Nurhayanti menjelaskan bahwa Kabupaten Bogor memiliki lima inovasi yakni Gerakan Pembangunan Menuju Keluarga Hidup Layak (Gerbang Jugala), Online Perizinan Transparan informatif dan sistematis(Optimis), Layanan Aspirasi Online (Laras Online),Sistem Jejaring Penyelamatan Ibu dan Anak (Sijaribunda),Mitigasi Rumah Kaca Dari Sektor Sampah Domestik/Organik Rumah Tangga, Aplikasi Terpadu Informasi Sampah.

“jadi inovasi ini harus memberikan manfaat kepada masyarakat, harus memberikan pembaruan dan pelayanan harus sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, “ujarnya.

Menurutnya Gerbang Jugala bertekad dan berupaya membangun secara terintegrasi dalam penanggulangan kemiskinan yang mencakup segala aspek dengan didasarkan semangat silih asah, silih asih dan silih asuh menuju hidup layak dengan menguatkan akhlak kharimah, peningkatan wawasan, pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dan peningkatan kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

“kemiskinan merupakan masalah yang multi kompleks dan multi dimensi dan gerbang jugala merupakan kegiatan dalam rangka mempercepat penanggulangan kemiskinan dengan 4 strategi yakni mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, mengembangkan dan menjamin berkelanjutan usaha mikro dan kecil, membentuk sinergi kebijakan penanggulangan kemiskinan inovasi gerbang jugala sudah berjalan selama 4 tahun,”ujarnya.

Nurhayanti juga menjelaskan tentang inovasi kedua yakni inovasi optimis dengan keunggulan biaya operasional menjadi lebih murah, waktu pengurusan lebih cepat, penyediaan inforamsi lebih transparan, monitoring lebih mudah dilakukan setiap saat, No Body Contact sehingga memperkecil kemungkinan terjadi suap atau sogok, pemanfaatan sumber daya manusia lebih optimal dalam pengurusan perizinan di Kabupaten Bogor.

“manfaat dari inovasi optimis adalah terdapat kejelasan alur proses pengurusan perizinan secara real time, bebas biaya operasional,kemudahan informasi, waktu yang relatif cepat dan dapat dimonitor dari mana saja sampai dimana berkas mereka sudah diproses, bebas perantara sehingga memutus budaya pungli yang selama ini sering terjadi di masyarakat, pengawasan dan pengendalian dari berbagai pihak,”katanya.

kemudian Ia juga mengatakan inovasi laras online yang dibangun untuk memenuhi hak bertanya masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dewasa ini terknologi infotmasi telag menjadi alat yang sangat diperlukan dalam menunjang berbagai aktivitas, termasuk dalam mempermudah penyelenggaraan Pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat.

“salah satu pelayanan kepada masyarakat adalah memenuhi hal tersebut, lembaga Pemerintahan menyediakan layanan pengaduan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Bogor juga menyelenggarakan sistem pengaduan masyarakat berbasis teknologi informasi yang disebut laras online,”imbuhnya.

Kemudian Inovasi lainnya yakni Sijari Bunda merupakan sistem informasi jejaring penyelamatan ibu dan anak dikembangkan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem rujukan ibu dan anak baru lahir dari fasilitas kesehatan dasar ke rumah sakit dan antar rumah sakit, sistem ini mempetcepat proses komunikasi informasi dalam rujukan gawat darurat maternal dan neonatal antara bidan, puskesmas serta rumah sakit.

“tujuan inovasi sijari bunda untuk memastikan bahwa fasilitas penerima rujukan telah siap siaga untuk menerima dan menangani pasien yang dirujuk, menghindari penolakan terhadap pasien, ketidakjelasan kemana tujukan harus dirujuk, mencegah keterlambatan penanganan karena ketidakpastian menangani begitu pasien rujukan tiba, ketidaksiapan peralatan obat, darah dan lainnya, memberdayakan puskesmas Poned/DTP, misalnya melalui pengembalian pasien ke poned dan potensi kerjasama perawatan pasien kategori tertentu,”ungkapnya.

Terakhir inovasi adalah aksi mitigasi rumah kaca dari sektor sampah domestik/organik rumah tangga, aplikasi terpadu informasi sampah dan forum kampung ramah lingkungan dan Situ Front City. (Andi/Diskominfo Kab Bogor)

Pemkab Bogor Terima Penghargaan IGA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *