Babakan Madang — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) gelar kegiatan Workshop Teknologi Informasi dan Smart City yang digelar sebagai forum strategis penguatan sinergi antar pemangku kepentingan, dalam rangka mempercepat penerapan teknologi informasi di lingkungan pemerintahan, yang berlangsung di Hotel Lorin Sentul Babakan Madang, pada Senin (30/6/25).
Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, Bambang W. Tawekal, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya membangun pola pemerintahan digital yang terintegrasi dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Menurutnya, transformasi digital bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga menyangkut pemberdayaan SDM dan sinergi lintas sektor.
"Teknologi informasi harus menjadi alat pemberdaya, bukan menjadikan kita bergantung. Kita yang harus menguasai teknologi, bukan diperdaya olehnya," tegas Bambang.
Ia mencontohkan bagaimana perangkat sederhana seperti ponsel kini sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Bambang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi secara bijak dan terarah dalam setiap lini pelayanan publik.
Kabupaten Bogor sendiri telah terlibat dalam program nasional Gerakan 100 Smart City sejak tahun 2019. Berdasarkan data terbaru tahun 2024, Indeks Smart City Kabupaten Bogor mencapai 3,17 poin, naik dari 3,10 poin pada tahun sebelumnya. Meski peningkatannya tampak kecil, namun pencapaian ini dinilai luar biasa mengingat kompleksitas indikator yang harus dipenuhi.
Bambang menyebutkan sejumlah capaian konkret di lapangan, seperti Perluasan jaringan internet sepanjang 258 km yang menjangkau 23 kecamatan dan 35 perangkat daerah (naik signifikan dari 100 km pada 2022). Penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) di 31 OPD, 40 rumah sakit daerah, dan 39 kecamatan dengan total lebih dari 5.000 ASN pengguna aktif.
Kemudian, Pembangunan Command Center untuk pemantauan CCTV, pengawasan pilkada, hingga layanan darurat 112. Inovasi penggunaan drone thermal dalam pencarian korban bencana dan kejadian darurat, yang telah diujicobakan dalam berbagai simulasi tingkat nasional.
Katanya, Workshop ini juga melibatkan praktisi, akademisi, dan mitra swasta sebagai bagian dari pendekatan kolaboratif dalam mengembangkan solusi digital. Bambang menegaskan, ide-ide dari kampus dan sektor industri menjadi masukan penting dalam membentuk kebijakan teknologi informasi yang inklusif dan berdampak luas.
Selain itu, program BESTI (Bogor Elektronik Sistem Terpadu Informasi) dan penguatan literasi digital melalui media luar ruang, videotron, serta kanal publikasi online juga menjadi bagian dari strategi besar Pemkab Bogor dalam menciptakan pemerintahan yang transparan, efisien, dan responsif.
"Kami ingin membangun ekosistem digital yang memberdayakan semua pihak. Kegiatan ini bukan sekadar forum diskusi, tapi langkah nyata menuju pelayanan publik yang lebih modern dan terbuka," ungkap Bambang.
Ia berharap forum ini melahirkan masukan-masukan strategis untuk menyempurnakan arah pembangunan smart city di Kabupaten Bogor.
"Mari kita mulai dengan semangat kolaboratif. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, kegiatan ini saya nyatakan resmi dibuka," tutupnya.
Selanjutnya, Commercial Account Manager ASUS Indonesia, Dean Agustiana menyampaikan, Kolaborasi ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam pemanfaatan produk dalam negeri dan pemberdayaan ekosistem digital lokal. ASUS berharap, kerja sama ini dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan solusi digital berbasis kebutuhan riil masyarakat, dengan kekuatan teknologi dan inovasi lokal sebagai fondasinya.
“Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap pengembangan teknologi lokal yang relevan, praktis, dan solutif. Kami percaya, dengan sinergi antara perangkat keras ASUS dan platform lokal seperti Orkestro, kita dapat membangun masa depan digital Indonesia yang lebih baik,” tutup Dean. (Tim Komunikasi Publik/Diskominfo Kabupaten Bogor)