Nanggung– Pemerintah Kabupaten Bogor dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, lakukan monitoring Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di wilayah Kecamatan Nanggung yang berlokasi SMPN 1 Nangung dan SDN Parakan Muncang 02, dipimpin langsung Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor Bambang W. Tawekal, pada Kamis (3/7/25). Monitoring ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Bogor untuk memastikan pelaksanaan penerimaan siswa baru berjalan lancar, efektif, dan inklusif.
Perlu diketahui, Kadiskominfo Kabupaten Bogor mengunjungi dua sekolah dalam kunjungannya, yaitu SMPN 1 Nanggung dan SDN Parakan Muncang 02. Berdasarkan hasil pemantauan, pelaksanaan SPMB di wilayah Kecamatan Nanggung secara umum berjalan lancar dan tertib, meskipun terdapat beberapa kendala teknis yang berhasil diatasi dengan baik oleh pihak sekolah tanpa mengganggu jalannya proses.
“Alhamdulillah, secara umum tidak ada hambatan yang signifikan. Jika ada kendala teknis, bisa langsung ditangani oleh tim yang sudah disiapkan di sekolah. Ini membuktikan kesiapan SDM lokal yang mumpuni dalam mendukung sistem berbasis digital,” ujar Kadiskominfo Bambang W. Tawekal.
Selanjutnya, Kepala SMPN 1 Nanggung, Tatang Suryana, mengungkapkan bahwa semangat belajar siswa di wilayah Nanggung semakin meningkat. Ia menargetkan jumlah penerimaan siswa baru tahun ini mencapai 440 siswa, naik dari tahun sebelumnya.
“Sekarang warga Nanggung sudah mulai rajin belajar. Dulu banyak yang lebih memilih menjadi buruh emas di Guranil, tapi sekarang anak-anaknya semangat untuk sekolah. Bahkan ada siswa dari desa terpencil seperti Malasari yang mendaftar ke sini, meski harus menempuh jarak yang jauh tanpa akses angkot,” jelas Tatang.
Tatang juga menjelaskan bahwa untuk mengatasi tantangan geografis dan transportasi, pihak sekolah sering menyediakan fasilitas menginap bagi siswa dari wilayah terpencil, terutama saat menghadapi ujian.Dari sisi teknis pelaksanaan SPMB, Tatang menyampaikan bahwa sistem online sudah berjalan untuk tahun kedua. Meski masih dihadapkan pada tantangan adaptasi, terutama di tingkat SD, kolaborasi antarsekolah dan dukungan tim teknis berhasil membuat proses tetap lancar.
“Kami sudah beberapa kali bertemu guru-guru SD untuk memastikan transisi ke sistem online ini. Bila ada kendala, mereka cukup datang ke sekolah membawa berkas, dan tim kami siap bantu input data. Jadi alhamdulillah, tidak ada yang terhambat,” tambahnya.
Terkait kesiapan SDM dalam mendukung sistem digital, Tatang menyebutkan bahwa mayoritas tenaga kerja di sekolah adalah generasi muda yang cukup melek teknologi.
“SDM di sini sudah muda-muda, jadi urusan teknologi sudah bukan masalah besar. Semuanya sudah berjalan dengan baik,” katanya.
Ditempat terpisah, Operator SDN 02 Parakanmuncang, Nisa menyampaikan, pelaksanaan SPMB berbasis sistem online memberikan manfaat signifikan dari sisi administrasi sehingga semua data lebih tertata rapi dan lengkap.Menurutnya, secara umum, pelaksanaan SPMB tahun ini menunjukkan peningkatan dari sisi kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan, serta kesiapan sekolah dalam menghadapi era digitalisasi sistem pendidikan.
“Alhamdulillah, kendala besar tidak ada. Dukungan orang tua dan kesiapan guru menjadi kunci kelancaran SPMB tahun ini.
Saya sebagai operator, sistem ini lebih memudahkan. Semua data lebih tertata rapi dan lengkap karena tidak bisa diverifikasi kalau tidak diisi secara penuh. Bahkan sinkronisasi ke Dapodik jadi lebih cepat,” tandasnya. (Tim Komunikasi Publik/ Diskominfo Kabupaten Bogor)