Megamendung — Untuk memperkuat peran Aparatur Sipil Negera (ASN) sebagai penjaga stabilitas informasi publik terutama di ruang digital, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar In House Training Bimbingan Teknis Literasi Digital dan Komunikasi Publik, yang berlangsung di Megamendung, pada Rabu (10/12/25). Ini dilakukan mengingat arus informasi yang semakin cepat dan masif.
 

Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, Bambang Widodo Tawekal, menegaskan bahwa tantangan informasi hari ini tidak bisa dianggap sepele. Derasnya arus data, opini, dan konten digital dapat menjadi peluang, tetapi juga ancaman jika tidak dikelola dengan baik.

“Informasi hari ini bergerak luar biasa cepat. Jika kita tidak siap, kita bisa ‘diserang’ oleh informasi yang salah. ASN harus mampu menjernihkan informasi, membuat rilis yang baik, menghadirkan foto yang berkualitas, dan mengonternarasi berita negatif dengan tepat,” tegas Bambang.

Ia menambahkan, ASN saat ini harus aktif mengomunikasikan pembangunan, agar masyarakat tahu apa yang telah dan sedang dikerjakan pemerintah.

“Kalau kita tidak menguasai informasi, maka ruang publik akan diisi oleh pihak lain dengan narasi yang belum tentu benar,” ujarnya.
 


Analis Kebijakan Ahli Muda dari Direktorat Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Digital, Nurul Hidayah Outri, memaparkan situasi terkini peredaran hoaks nasional yang dinilai sudah berada pada tingkat mengkhawatirkan.

Nurul menyebutkan, dalam kurun waktu Agustus hingga Oktober, terdeteksi 15.749 konten hoaks yang banyak menyerang isu penipuan, politik, pemerintah, dan kesehatan.

“Hoaks bukan sekadar informasi salah. Ia adalah ancaman yang dapat mengganggu ketertiban, bahkan mengoyak keutuhan bangsa. Karena itu ASN harus menjadi penjaga lini depan,” tegasnya.