Melalui Orkestrasi, Sinergi Bangun Masyarakat Kabupaten Bogor Yang Mampu Menangkal Penyebaran Berita Hoaks
09-06-2023
53
CIBINONG- Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor kolaborasi dengan Diskominfo Provinsi Jawa Barat melakukan edukasi dan memperkuat literasi digital mengenai siber hoax melalui kegiatan Obrolan Kolaborasi Literasi Dan Replikasi (ORKESTRASI). Untuk menciptakan masyarakat yang mampu menangkal penyebaran berita hoaks, yang berlangsung di Aula Diskominfo Kabupaten Bogor, Kamis (8/6/23).
Mewakili Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, Sub Koordinator Pengelola Informasi mengatakan, penyebaran berita hoaks perlu ditanggulangi secara sinergi dan kolaboratif oleh semua pihak. Salah satunya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota termasuk Kabupaten Bogor. Melalui penguatan literasi digital dan pengelolaan layanan publik urusan penanggulangan hoaks.
“Ini kami lakukan sebagai sarana dalam memperkuat kesadaran kita akan pentingnya pemanfaatan media sosial untuk peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat. Serta untuk mengantisipasi secara terorganisir risiko timbulnya gangguan informasi dan komunikasi apalagi di tahun 2024 akan dilaksanakan Pemilu,” ungkap Iwan Setiawan.
Perlu diketahui bahwa, Pemerintah Kabupaten Bogor juga berperan aktif dalam menangkal penyebaran berita hoaks salah satunya tertuang dalam Instruksi Bupati Bogor Nomor 10 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Humas Melalui Website dan Media Sosial. Poin-poin penting dalam instruksi bupati tersebut yaitu. Mengoptimalkan saluran komunikasi informasi publik pada unit kerja masing-masing melalui website dan media sosial, dan menyampaikan informasi terkait program/kebijakan, potensi wilayah, aktivitas dan capaian kinerja sekaligus sebagai kanal komunikasi untuk merespon aspirasi dan opini masyarakat terhadap unit kerja. Serta Instruksi Bupati Bogor Nomor 10 Tahun 2020 sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menangkal berita hoax.
“Semoga dengan berbagai upaya ini kita bisa membangun masyarakat yang mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Sehingga masyarakat mampu untuk memfilter, memilah, serta mengevaluasi informasi dengan bijak. dan pengguna informasi yang cerdas dan kritis, serta mampu membedakan antara fakta dan hoaks, antara opini dan pengetahuan dengan benar,” terang Kabid PIKP
Di tempat yang sama, Kepala Divisi Data Diseminasi dan Pengembangan Program, Sandi Ibrahim menambahkan, bahwa berita hoaks memiliki banyak dampak negatif antara lain merugikan dan menyesatkan, konflik, perpecahan, permusuhan fitnah dan kebencian. Itulah pentingnya literasi sebagai kunci sehingga masyarakat bisa lebih kritis dalam menerima informasi, mampu mencermati sumber, alamat situs. Kemudian mampu membaca dan menyimak secara utuh dan menyeluruh setiap informasi yang diterima. Serta mampu menganalisis apakah informasi yang diterima berimbang, serta mampu membedakan mana berita fakta dan bukan fakta atau berita tidak benar (hoax).
“Itulah pentingnya kolaborasi dalam rangka penguatan literasi digital dan pengelolaan layanan publik urusan penanggulangan hoaks. Karena kolaborasi adalah kunci keberhasilan menangkal penyebaran berita hoaks,” tutup Sandi. (Tim Komunikasi Publik/Diskominfo Kabupaten Bogor)