Ciomas- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) mengerahkan puluhan petugas untuk mengecek kondisi kesehatan hewan kurban dan protokol kesehatan di tempat penjualan hewan kurban. Langkah ini dilakukan untuk memastikan hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat dan layak.

Kepala Diskanak Kabupaten Bogor, Oetje Soebagdja mengatakan, Hari Raya Kurban tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran berlangsung di tengah pandemi covid-19 atau virus corona. Selain mengantisipasi penyakit hewan, pihaknya harus memastikan protokol kesehatan di tempat penjualan dan penyembelihan hewan kurban diterapkan dengan baik.

Saat ini, Diskanak mengerahkan sedikitnya 98 personel paramedis dan medis untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan. Jumlah tersebut di luar petugas lain yang diperbantukan seperti mahasiswa PKL, petugas provinsi hingga pusat dan lainnya.

“Penanganannya memang harus lebih ekstra di tengah pandemi ini. Kita harus menjaga 3 M. Mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Untuk proses pembelian harus seperti itu. Ini tugas bersama,” kata Oetje saat mengecek kesehatan hewan di kawasan Laladon,Ciomas Kabupaten Bogor, Rabu (29/7).

Sementara untuk hewan yang sudah dicek kesehatannya, akan diberikan surat keterangan kesehatan hewan kurban.

Sejauh ini, Oetje menyebut hasil pemeriksaan menunjukan hewan kurban yang dijual di wilayah Kabupaten Bogor dalam kondisi sehat.

“Setelah kita cek medis, hewan kurbannya dapat surat sehat. Alhamdulillah hasil pemeriksaan semua sehat, paling sakit matanya merah karena perjalanan. Itu bisa diobati. Karena kena debu biasanya. Tapi rata2 semua sehat,” ungkapnya.

Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, diprediksi ada sekitar 30.000-an hewan kurban di Kabupaten Bogor. Namun untuk tahun ini, diprediksi ada penurunan lantaran pandemi covid-19.

“Tahu lalu itu sekitar 30 ribuan hewan kurban, hampir ada 600 lapak. Tahun ini belum masuk datanya semua, tapi kemungkinan turun sekitar 30/40 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tandas Oetje.

Di tempat yang sama, salah satu penjual hewan kurban, Warsono mengaku terbantu dengan adanya pengecekan kesehatan hewan kurban. Sebab, langkah ini bisa meyakinkan masyarakat bahwa hewan yang dijual dalan kondisi sehat.

“Kita juga sudah menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Hewan-hewan kurban di sini didatangkan dari Jawa, Bali dan NTB. Semua sudah mengantongi surat keterangan sehat,” pungkasnya. (Andi/Diskominfo Kabupaten Bogor)